Social Icons

Senin, 12 September 2011

Jaringan pada Tumbuhan

Nama              : Nanda Tresna P
Kelas               : XI IPA 1
No                   : 23

1.      Jaringan Meristem Pada Tumbuhan ( Embrional )


Ø  Ciri-ciri           :
Sel-sel jaringan meristem pada tumbuhan biasanya berdinding tipis, vakuola banyak dan ukurannya kecil, mengandung banyak protoplasma, plastida belum matang, dan inti besar. Bentuk sel penyusun jaringan meristem umumnya sama ke segala arah.
Ø  Lokasi             :
Terletak di ujung batang tumbuhan.
Ø  Fungsi             :
sel-selnya senantiasa aktif membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh.
Berdasarkan letaknya pada batang, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
  • Jaringan Meristem lateral (lateral meristem) atau meristem samping, terdapat di kambium dan kambium gabus (felogen).
  • Jaringan Meristem interkalar (intercalary meristem) atau meristem antara, terdapat di antara jaringan dewasa, misalnya di pangkal ruas batang.

  • Jaringan Meristem apikal (apical meristem) atau meristem ujung, terdapat di ujung batang dan ujung akar.
     Struktur jaringan meristem
pada ujung batang tumbuhan





Jaringan meristem dibedakan menjadi meristem primer dan meristem sekunder berdasarkan asal terbentuknya.
a.      Jaringan Meristem Primer
Jaringan Meristem primer adalah jaringan muda yang berasal dari sel-sel embrional. Jaringan Meristem primer merupakan kelanjutan dari kegiatan embrio atau lembaga yang terdapat pada kuncup ujung batang dan ujung akar. Hal inilah yang memungkinkan akar dan batang bertambah panjang sehingga tumbuhan dapat bertambah tinggi.

Jaringan Meristem primer pada akar

b.    Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan Meristem sekunder terbentuk dari jaringan dewasa yang telah terhenti pertumbuhannya, tetapi menjadi embrional kembali. Kambium gabus pada batang Dikotil dan Gymnospermae terbentuk dari sel-sel korteks di bawah epidermis. Bagian ini merupakan salah satu contoh jaringan meristem sekunder pada tumbuhan. Sel-sel kambium tumbuh dan membelah sepanjang hidup tumbuhan, sehingga batang tumbuhan tumbuh menjadi lebih besar. Jaringan kambium yang terletak di antara xilem dan floem disebut meristem sekunder. Pertumbuhan sel kambium ke arah dalam akan membentuk xilem sekunder dan ke arah luar membentuk floem sekunder. Jaringan kambium dijumpai pada batang tumbuhan anggota kelas Dikotil. Sementara itu, tumbuhan kelas Monokotil tidak mempunyai jaringan kambium (meristem sekunder) sehingga batangnya tidak mengalami pertumbuhan sekunder.

2.      Jaringan Dewasa Pada Tumbuhan
Di awal telah disebutkan bahwa jaringan dewasa pada tumbuhan merupakan jaringan yang sel-selnya sudah tidak membelah, tetapi telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi fungsi dari sel-sel hasil pembelahan meristem. Diferensiasi ini merupakan proses perubahan jaringan meristem menjadi jaringan-jaringan lain yang lebih kompleks.



a. Jaringan Pelindung
Tumbuh-tumbuhan memerlukan perlindungan dari semua pengaruh luar yang merugikan pertumbuhannya, misalnya kekurangan air, kerusakan mekanis, suhu udara yang terlalu tinggi atau rendah, kehilangan zat-zat makanan, serta perlindungan terhadap serangan penyakit dan hama. Jaringan pelindung pada tumbuhan berupa jaringan epidermis dan jaringan gabus.

1) Jaringan Epidermis
     Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar tumbuhan yang berasal dari jaringan protoderma dan menutupi seluruh tubuh tumbuhan. Jaringan epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel yang masih hidup dan terletak pada permukaan luar organ tumbuhan. Bentuk selnya bermacam-macam dan susunannya rapat sehingga tidak terdapat ruang-ruang antarsel (non intercellular spaces).


Jaringan pada potongan melintang batang muda tumbuhan Dikotil

Jaringan epidermis selain berfungsi sebagai jaringan pelindung juga berfungsi sebagai tempat pertukaran zat. jaringan Epidermis terdapat pada batang, akar, dan daun. jaringan Epidermis pada permukaan daun dan batang biasanya dilapisi semacam zat lemak yang disebut kutikula, misalnya pada daun nangka. Sementara itu, pada daun pisang dan daun keladi, epidermisnya membentuk lapisan lilin yang kedap air. Sebagian sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain yang disebut derivat epidermis, misalnya stomata dan trikomata.
Epidermis pada daun




2.  Jaringan Dasar (Parenkim)
Parenkim dan kolenkim

Ø  Ciri-ciri           :
Parenkim mempunyai dinding sel tipis dan jika mengalami penebalan biasanya terdiri dari selulosa yang masih lentur. Dinding selnya jarang sekali mengandung lignin, kecuali organ yang telah tua. Dinding sel yang telah menebal umumnya mempunyai plasmodesmata yang dapat membantu kelancaran pertukaran zat. Jaringan parenkim mempunyai sel-sel yang masih hidup. Di bagian tengah ruang selnya terdapat sentra vakuola besar berisi zat-zat makanan cadangan. Dalam protoplasma biasanya terdapat plastida baik leukoplas, kloroplas, maupun kromoplas. Di antara sel-sel parenkim, terdapat ruang antarsel (intercellular spaces) yang berperan dalam pertukaran atau peredaran gas-gas. Kebanyakan sel parenkim berbentuk segi banyak (polihedral).
Ø  Lokasi             :
Parenkim terdapat pada akar, batang, daun, dan melingkupi jaringan lainnya, misalnya pada xilem dan floem.
Ø  Fungsi             :
Selain sebagai jaringan dasar, jaringan parenkim juga berfungsi sebagai jaringan penghasil dan penyimpan cadangan makanan. Parenkim penghasil makanan adalah parenkim yang digunakan sebagai tempat fotosintesis, misalnya pada mesofil daun. Hasil-hasil fotosintesis akan disimpan dalam parenkim. Parenkim batang dan akar pada beberapa tumbuhan berfungsi untuk menyimpan pati sebagai cadangan makanan, misalnya pada ubi jalar (Ipomea batatas). Selain itu, epidermis juga berfungsi sebagai penyokong tubuh apabila vakuolanya berisi air, seperti pada tumbuhan lunak (bayam).

3.      Jaringan Penyokong
Di dalam tubuh tumbuhan diperlukan adanya jaringan penguat untuk memperkokoh tubuh. Oleh karena itu, tumbuhan memerlukan jaringan penguat atau penunjang yang disebut juga jaringan mekanik. Jaringan mekanik ini umumnya terdiri dari sel-sel berdinding tebal serta mengandung lignin dan zat-zat lainnya. Zat-zat tersebut memberi sifat keras pada dinding selnya. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan mekanik dibagi atas kolenkim dan sklerenkim.
1) Jaringan Kolenkim

Struktur jaringan kolenkim
Ø  Ciri-ciri           :
Kolenkim merupakan jaringan homogen yang tersusun atas sel-sel kolenkim. Sel kolenkim biasanya memanjang sejajar dengan pusat organ tempat kolenkim itu terdapat. Dinding sel kolenkim tidak mengandung lignin, tetapi mengandung selulosa, pektin, dan hemiselulosa. Adakalanya dalam sel kolenkim terdapat kloroplas sehingga juga berfungsi dalam fotosintesis. Sel-sel kolenkim biasanya mengalami penebalan setempat pada dinding selnya.
Ø  Lokasi             :
Kolenkim jarang terdapat pada akar.
Ø  Fungsi             :
Jaringan ini menjadi penguat utama organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.

2)  Jaringan Sklerenkim


Struktur jaringan sklerenkim

Berdasarkan bentuknya, sklerenkim dibagi menjadi dua, yaitu serabut sklerenkim yang berbentuk seperti benang panjang, dan sklereid (sel batu). Sklereid terdapat pada berkas pengangkut, di antara sel-sel parenkim, korteks batang, tangkai daun, akar, buah, dan biji.
Ø  Ciri-ciri           :
Jaringan sklerenkim terdiri atas sel-sel mati. Dinding selnya sangat tebal dan kuat karena mengandung lignin (komponen utama kayu). Dinding selnya mengalami penebalan primer dan penebalan sekunder oleh zat lignin.
Ø  Lokasi             :
Jaringan ini juga merupakan jaringan penguat, tetapi hanya terdapat pada jaringan tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
Ø  Fungsi             :
Sklerenkim berfungsi menguatkan bagian tumbuhan yang sudah dewasa. Sklerenkim juga berfungsi untuk melindungi bagian-bagian lunak yang berada di bagian lebih dalam misalnya pada kulit biji jarak, tempurung kelapa, dan buah kenari.

4.      Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut berfungsi untuk mengangkut zatzat mineral (unsur hara dan air) yang diserap oleh akar dari tanah. Selain itu, jaringan pengangkut juga sebagai pengangkut zat-zat makanan hasil fotosintesis untuk disalurkan ke bagian-bagian lain. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan ini dibedakan menjadi jaringan floem dan jaringan xilem.
1) Floem


Jaringan floem Monokotil terdiri atas buluh tapis,
sel pengantar, parenkim, dan serabut floem
Ø  Ciri-ciri           :
Floem tersusun atas sel-sel yang masih aktif atau hidup dan yang telah mati. Floem merupakan suatu jaringan dewasa yang kompleks. Pelaksanaan fungsi floem didukung oleh sel-sel penyusunnya. Floem terdiri dari beberapa sel atau unsur yaitu unsur-unsur kibral, sel pengantar, sel albumen, parenkim floem, dan serat-serat floem.
Ø  Lokasi             :
Parenkim floem merupakan jaringan parenkim yang terdapat di bagian pembuluh tapis (floem).
Ø  Fungsi             :
Parenkim floem berfungsi untuk menyimpan zat-zat tepung, lemak, dan zat organik lainnya serta merupakan tempat akumulasi beberapa zat, misalnya tanin dan resin.
                           
2) Xilem


Struktur jaringan xilem

Ø  Ciri-ciri           :
Jaringan xilem merupakan jaringan dewasa yang kompleks dan tersusun dari berbagai macam sel. Pada umumnya, sel-sel penyusun xilem telah mati dengan dinding sel yang tebal dan mengandung lignin. Xilem terdiri atas beberapa unsur atau sel-sel yaitu unsur trakeal (trakea dan trakeida), serat xilem, dan parenkim xilem.
Ø  Lokasi             :
Pada batang anggota tumbuhan Dikotil, jika dilihat dari arah luar letak xilem berada pada bagian dalam sesudah kambium. Sementara itu pada akar, xilem terletak di tengah dan berbentuk menjari dikelilingi floem. Pada akar Monokotil, letak xilem berdampingan dengan floem dan xilem di sebelah luar. Antara xilem dan floem tidak dibatasi oleh kambium.
Ø  Fungsi             :
Xilem berfungsi mengangkut air dan zat-zat mineral (hara) dari akar ke daun serta sebagai jaringan penguat. Xilem terdiri atas beberapa unsur atau sel-sel yaitu unsur trakeal (trakea dan trakeida), serat xilem, dan parenkim xilem.

5.                                                             Jaringan Gabus

     Letak jaringan gabus

Ø  Ciri-ciri           :
Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.
Ø  Lokasi             :
Biasanya jaringan gabus ini berada di bagian tepi, meskipun tidak mutlak dan banyak terdapat pada tumbuhan yang berumur panjang.
Ø  Fungsi             :
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. jaringan gabus juga berfungsi sebagai pembatas antara jaringan-jaringan di dalam tumbuhan.


























3 komentar: